Featured Widget

6/recent/ticker-posts

Menjemput Misi Peradaban: Muhammadiyah Perkuat Tata Kelola Dakwah via Konsolidasi Akbar

YOGYAKARTA – Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akan menggelar Konsolidasi Akbar Dakwah Muhammadiyah secara daring pada Selasa malam, 14 Oktober 2025. 

Acara ini merupakan langkah awal penting menjelang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II, dengan fokus utama pada modernisasi dan penguatan tata kelola dakwah di tengah tantangan zaman.

Mengusung tema strategis "Penguatan Tata Kelola Dakwah untuk Misi Peradaban," konsolidasi ini mengindikasikan pergeseran paradigma dalam gerakan dakwah Muhammadiyah, dari sekadar penyampaian ceramah menjadi sistem yang terintegrasi, terukur, dan berdampak luas bagi kemajuan bangsa.

Peneguhan Nilai Moderat dan Inklusif

Sorotan utama dalam acara ini adalah kehadiran sejumlah tokoh penting yang akan memberikan penegasan arah gerakan. Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I., membuka dengan memberikan pengantar mengenai "Peran Dakwah Dalam Membentuk Masyarakat Madani dan Berdaya Saing.

"Namun, sesi yang paling dinantikan adalah Keynote Speech yang dibawakan oleh Dr. Adi Hidayat, Lc., M.A. (UAH). Materi yang akan disampaikan, "Peneguhan Nilai-Nilai Dakwah yang Moderat, Inklusif, dan Transformatif," menunjukkan komitmen organisasi untuk mempertegas identitas dakwah yang terbuka, menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dan menghasilkan perubahan sosial yang nyata (transformatif). Pesan ini sangat relevan di tengah menguatnya polarisasi ideologi keagamaan.


Integrasi dan Digitalisasi Dakwah

Konsolidasi ini tidak hanya membahas aspek ideologis, tetapi juga menyentuh ranah manajerial dan teknologi. Agenda utama diarahkan pada pembangunan ekosistem dakwah yang lebih kokoh melalui dua sesi kunci:

Penguatan Integrasi Tata Kelola: Sesi I akan membahas upaya "Penguatan dan Integrasi Tata Kelola Dakwah Muhammadiyah, KMM dan Masjid Muhammadiyah." 

Hal ini menegaskan pentingnya menyatukan langkah antara pusat kaderisasi (Keluarga Muda Muhammadiyah/KMM) dengan basis massa dan pusat peribadatan (Masjid Muhammadiyah) agar pesan dakwah tersampaikan secara seragam dan terstruktur.

Urgensi Data dan SITAMA: Sesi II menyoroti aspek yang sering terabaikan dalam gerakan keagamaan: data. 

Materi tentang "Urgensi Data Dakwah dan Sensus Tabligh" serta presentasi mengenai Aplikasi SITAMA (Sistem Informasi Tabligh Muhammadiyah) yang dibawakan oleh Dr. Askuri Ibnu Chamim, M.Si., dan Farid Suryanto, S.Pd., M.T., menunjukkan bahwa Muhammadiyah sedang serius melakukan digitalisasi dan pengukuran kinerja dakwah.


Dengan data yang akurat, Majelis Tabligh dapat memetakan kebutuhan audiens, mengukur efektivitas program, dan memastikan alokasi sumber daya dakwah tepat sasaran.Melalui konsolidasi ini, Majelis Tabligh PP Muhammadiyah mengirimkan sinyal kuat bahwa dakwah di era modern tidak bisa lagi dilakukan secara sporadis, melainkan harus dikelola dengan pendekatan profesional, terintegrasi, dan berbasis data, sebagai prasyarat utama untuk mewujudkan cita-cita misi peradaban. (*)


Penulis: Firnas Muttaqin

Posting Komentar

0 Komentar