Featured Widget

6/recent/ticker-posts

Allah Ciptakan Keragaman Manusia agar Saling Mengenal Bukan Bermusuhan

PCM PANGGUNGREJO.MY.ID, JAKARTA— “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.” (QS. Al-Hujurat : 13).

Berdasarkan ayat di atas, Ketua PP Muhammadiyah Saad Ibrahim dalam Khutbah Jumat di Masjid Istiqlal pada Jumat (29/12) mengatakan bahwa selain menciptakan dua jenis manusia yaitu laki-laki dan perempuan, Allah juga menciptakan Nabi Adam kemudian bertransformasi menjadi berbangsa-bangsa dan bersuku -suku.

Menurut Saad, keragaman ini memiliki tujuan agar manusia saling berinteraksi dan mengenal satu sama lain. Dia menyoroti pentingnya saling memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing individu serta mengambil kebaikan dari orang lain. Saad menjelaskan bahwa pandangan positif terhadap manusia, sebagaimana terdapat dalam konsep “Lita'arafu,” dibandingkan dengan pandangan pesimistis seperti yang diungkapkan oleh Thomas Hobes.

“Pandangan bahwa manusia adalah serigala bagi yang lain pasti menegasikan dan meniadakan adanya taaruf, adanya saling kenal mengenal bahkan yang terjadi adalah permusuhan, permusuhan dan permusuhan,” ungkap Saad. Ia kemjudian menekankan bahwa ayat Al-Hujurat ayat 13 menyatakan orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.

Saad pertemuan ini dengan kenyataan di Indonesia, di mana berbagai suku dan bangsa memiliki kelebihan dan kekurangan. Saad memandang bahwa sebagai bangsa dan suku, kita dapat belajar satu sama lain, mengambil pelajaran dari kebaikan-kebaikan yang dimiliki entitas masing-masing.

Sebagai contoh, Saad mencatat kelebihan bangsa Indonesia seperti gotong-royong, sopan santun, lapang hati, dan saling menyapa. Dia berusaha melampaui batasan-batasan itu dengan bersedia belajar dari bangsa lain, memperkaya kebaikan-kebaikan yang telah ada.

Dalam khutbahnya yang akhir, Saad berharap agar bangsa Indonesia menjadi yang paling dekat dengan Allah, yang paling mulia di sisi-Nya. Dia umat mengajak untuk memohon pertolongan, petunjuk, dan perlindungan kepada Allah, berharap agar bangsa ini selalu ditolong dan dilindungi oleh-Nya.

“Moga-moga bangsa ini lalu menjadi yang paling dekat dengan Allah, yang paling mulia di sisi Allah, marilah kita memohon kepada Allah, pertolongan memohon kepada Allah, petunjuk memohon kepada Allah, perlindungan moga-moga bangsa ini ditolong dilindungi oleh Allah,” harap Saad.


Sumber : muhammadiyah.or.id


Posting Komentar

0 Komentar